Rechercher dans ce blog

Wednesday, April 1, 2020

Mengungkap 'Gunung Es' Politik Kebijakan Pajak Amerika Serikat - DDTC News

Kompleksitas interaksi dan berbagai konteks sosial-politik ini pula yang mengantarkan keputusan desain sistem pajak dari sebuah negara. Kebijakan pajak juga dapat dikatakan sebagai ‘kesepakatan’ antara negara dengan individu sebagai wajib pajak.

Baca Juga: Respons Pajak Indonesia Hadapi COVID-19 Relatif Progresif

Wajib pajak yang notabene perwakilan dari berbagai kelompok kepentingan merupakan aktor kunci yang dapat menekan atau mempengaruhi suatu perumusan kebijakan. Oleh karen itu, menjadi penting bagi individu untuk memahami perkembangan kebijakan pajak hingga implementasinya serta unsur-unsur politik yang mempengaruhinya.

Buku berjudul ‘Tax Politics and Policy’ ini menawarkan pembahasan komperhensif mengenai relasi antara politik dan perkembangan kebijakan pajak pada konteks Amerika Serikat. Buku ini secara menarik menelaah bongkahan ‘gunung es’ politik kebijakan pajak yang telah diterapkan selama lebih dari 100 tahun.

Pada bagian awal, pemahaman pembaca dibawa pada akar sejarah dan ruang lingkup filosofis awal mula kebijakan pajak di Amerika Serikat. Periode sejarah tersebut juga menggambarkan pengaruh perang ideologi antara liberalisme klasik dan progresivisme kala itu, dalam pengambilan keputusan desain kebijakan pajak.

Baca Juga: Ternyata, Respons Pajak Indonesia Hadapi COVID-19 Sesuai Tren Global

Tidak selesai di sana, buku ini selanjutnya membahas diskursus mengenai motif dan prinsip utama kebijakan pajak baik dari pertimbangan normatif maupun pragmatis. Hal ini termasuk mengenai asas kemampuan, asas keadilan, serta asas manfaat dari kebijakan pajak.

Pembahasan kemudian beralih pada filosofi hingga perkembangan terkini dari masing-masing kebijakan pajak. Ada pembahasan pajak penghasilan, pajak atas konsumsi, pajak properti, hingga pajak atas aset/kekayaan.

Dalam pembahasan mengenai pajak penghasilan, buku ini bercerita mengenai hakikat hubungan negara dengan individu hingga transformasi hubungan tersebut pada konteks kontemporer.

Baca Juga: Mencari Tahu Ketentuan Beban Pembuktian Pajak di Berbagai Negara

Hubungan tersebut berkembang menjadi hubungan tripartit dalam konteks pajak penghasilan badan. Fenomena tax shifting dan diskursus siapa yang sebenarnya membayar pajak penghasilan badan juga dikupas secara komperhensif dalam buku ini.

Pertanyaan besar mengenai ‘mengapa individu perlu membayar pajak konsumsi dengan pendapatan yang diterima, ketika hal tersebut juga sudah dipungut pajak?’ juga dianalisis melalui mata pisau konsep ekuitas dan keadilan.

Konsep tersebut juga mengantarkan kepada pembahasan pajak aset dan kekayaan, yang terus menuai pro-kontra dari mazhab ideologi berseberangan.

Baca Juga: Ini Regulasi Profesi Konsultan Pajak yang Wajib Diketahui

Pada salah satu bab yang menarik, penulis juga menyingkap pengaruh politik dari kebijakan pajak konsumsi tertentu atau yang sering disebut sebagai pajak dosa (sin tax). Kebijakan yang bertujuan untuk mencegah perilaku dan akibat negatif ini rupanya tidak bisa dipandang dengan satu mata tertutup.

Interaksi politik, proses negosiasi, dan lobi kerap mewarnai perumusan kebijakan sehingga tak jarang melenceng dari asas manfaat (beneficiary principle) dari pajak itu sendiri. Kebijakan sin tax juga memiliki celah masuknya praktik perburuan rente dari berbagai pemangku kepentingan.

Buku karya Michael Thom dari sekolah kebijakan publik, University of Southern California ini diakhiri dengan gagasan mengenai reformasi pajak. Berdasarkan analisis yang ditorehkannya, Thom menawarkan lima gagasan dalam reformasi kebijakan pajak yang sistematis dalam konteks politik Amerika Serikat.

Baca Juga: Apa Itu Prinsip Netralitas, Kredibilitas, dan Kepastian?

Buku ini ditujukan untuk skala pembaca yang luas dari pejabat politik, pengamat kebijakan publik hingga seluruh individu yang turut berkontribusi dalam membayar pajak. Tertarik membacanya? Silakan berkunjung ke DDTC Library.*

Kompleksitas interaksi dan berbagai konteks sosial-politik ini pula yang mengantarkan keputusan desain sistem pajak dari sebuah negara. Kebijakan pajak juga dapat dikatakan sebagai ‘kesepakatan’ antara negara dengan individu sebagai wajib pajak.

Baca Juga: Respons Pajak Indonesia Hadapi COVID-19 Relatif Progresif

Wajib pajak yang notabene perwakilan dari berbagai kelompok kepentingan merupakan aktor kunci yang dapat menekan atau mempengaruhi suatu perumusan kebijakan. Oleh karen itu, menjadi penting bagi individu untuk memahami perkembangan kebijakan pajak hingga implementasinya serta unsur-unsur politik yang mempengaruhinya.

Buku berjudul ‘Tax Politics and Policy’ ini menawarkan pembahasan komperhensif mengenai relasi antara politik dan perkembangan kebijakan pajak pada konteks Amerika Serikat. Buku ini secara menarik menelaah bongkahan ‘gunung es’ politik kebijakan pajak yang telah diterapkan selama lebih dari 100 tahun.

Pada bagian awal, pemahaman pembaca dibawa pada akar sejarah dan ruang lingkup filosofis awal mula kebijakan pajak di Amerika Serikat. Periode sejarah tersebut juga menggambarkan pengaruh perang ideologi antara liberalisme klasik dan progresivisme kala itu, dalam pengambilan keputusan desain kebijakan pajak.

Baca Juga: Ternyata, Respons Pajak Indonesia Hadapi COVID-19 Sesuai Tren Global

Tidak selesai di sana, buku ini selanjutnya membahas diskursus mengenai motif dan prinsip utama kebijakan pajak baik dari pertimbangan normatif maupun pragmatis. Hal ini termasuk mengenai asas kemampuan, asas keadilan, serta asas manfaat dari kebijakan pajak.

Pembahasan kemudian beralih pada filosofi hingga perkembangan terkini dari masing-masing kebijakan pajak. Ada pembahasan pajak penghasilan, pajak atas konsumsi, pajak properti, hingga pajak atas aset/kekayaan.

Dalam pembahasan mengenai pajak penghasilan, buku ini bercerita mengenai hakikat hubungan negara dengan individu hingga transformasi hubungan tersebut pada konteks kontemporer.

Baca Juga: Mencari Tahu Ketentuan Beban Pembuktian Pajak di Berbagai Negara

Hubungan tersebut berkembang menjadi hubungan tripartit dalam konteks pajak penghasilan badan. Fenomena tax shifting dan diskursus siapa yang sebenarnya membayar pajak penghasilan badan juga dikupas secara komperhensif dalam buku ini.

Pertanyaan besar mengenai ‘mengapa individu perlu membayar pajak konsumsi dengan pendapatan yang diterima, ketika hal tersebut juga sudah dipungut pajak?’ juga dianalisis melalui mata pisau konsep ekuitas dan keadilan.

Konsep tersebut juga mengantarkan kepada pembahasan pajak aset dan kekayaan, yang terus menuai pro-kontra dari mazhab ideologi berseberangan.

Baca Juga: Ini Regulasi Profesi Konsultan Pajak yang Wajib Diketahui

Pada salah satu bab yang menarik, penulis juga menyingkap pengaruh politik dari kebijakan pajak konsumsi tertentu atau yang sering disebut sebagai pajak dosa (sin tax). Kebijakan yang bertujuan untuk mencegah perilaku dan akibat negatif ini rupanya tidak bisa dipandang dengan satu mata tertutup.

Interaksi politik, proses negosiasi, dan lobi kerap mewarnai perumusan kebijakan sehingga tak jarang melenceng dari asas manfaat (beneficiary principle) dari pajak itu sendiri. Kebijakan sin tax juga memiliki celah masuknya praktik perburuan rente dari berbagai pemangku kepentingan.

Buku karya Michael Thom dari sekolah kebijakan publik, University of Southern California ini diakhiri dengan gagasan mengenai reformasi pajak. Berdasarkan analisis yang ditorehkannya, Thom menawarkan lima gagasan dalam reformasi kebijakan pajak yang sistematis dalam konteks politik Amerika Serikat.

Baca Juga: Apa Itu Prinsip Netralitas, Kredibilitas, dan Kepastian?

Buku ini ditujukan untuk skala pembaca yang luas dari pejabat politik, pengamat kebijakan publik hingga seluruh individu yang turut berkontribusi dalam membayar pajak. Tertarik membacanya? Silakan berkunjung ke DDTC Library.*

Let's block ads! (Why?)



"politik" - Google Berita
April 01, 2020 at 07:36PM
https://ift.tt/2wI0ipP

Mengungkap 'Gunung Es' Politik Kebijakan Pajak Amerika Serikat - DDTC News
"politik" - Google Berita
https://ift.tt/37GUyJP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

Granblue Fantasy: Relink's Demo Will Make a Believer Out of You - Kotaku

depolitikblog.blogspot.com Before multiple friends of mine went out of their way to sing the praises of Granblue Fantasy: Relink to ...

Postingan Populer