Rechercher dans ce blog

Sunday, February 9, 2020

Sedih, Tahun Politik Tak Banyak Bantu Lompatan Ekonomi 2019 - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia terhitung menggelar Pemilihan Presiden (Pilpres) langsung sejak tahun 2004, sehingga total hajatan politik yang digelar telah mencapai 4 kali. Namun sayang, efeknya terhadap perekonomian tak signifikan.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi di tahun politik terjadi pada tahun 2004, yakni sebesar 5,1%. Angka tersebut terus bertumbuh mengikuti booming komoditas sehingga Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3% pada 2007. Selepas itu, Indonesia tak pernah bisa mencapai pertumbuhan di angka tersebut sampai dengan sekarang.

Justru, pertumbuhan ekonomi dalam 20 tahun terakhir menunjukkan tren flat, dan belum bisa kembali pada pertumbuhan ekonomi pilpres pertama pada 2004 yakni sebesar 5,1%. Tahun pilpres terakhir pada 2019-yang berujung pada terpilihnya lagi Presiden Joko Widodo (Jokowi)-menjadi tahun politik dengan pertumbuhan ekonomi yang flat.

Jokowi effect di pasar modal juga tidak terlihat sama sekali. Lagi-lagi, hajatan politik tidak banyak memberikan angin segar. Di tengah gejolak perekonomian dunia akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun lalu hanya tumbuh 1,7%.

Angka ini jauh dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2014 sebesar 22%, atau tahun 2009 (yang berujung pada terpilihnya Jokowi) sebesar 87%. Lemahnya pertumbuhan ini menunjukkan bahwa belanja di tahun politik tidak banyak membantu sentimen para investor di pasar modal. Faktor eksternal dinilai lebih memberikan tekanan bagi perekonomian.

Namun jika melihat indikator perekonomian makro tersebut, kita bisa menumpukan harapan pada rupiah. Meski rupiah menguat hanya 2,7% pada tahun lalu, capaian tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan penguatan pada 2014 yang hanya 1,8%.

Penguatan ini mengindikasikan bahwa investor global secara umum masih melihat ekonomi Indonesia masih cukup menjanjikan, sehingga mereka memburu aset dalam rupiah seperti obligasi negara. Aksi tersebut berujung pada penguatan Mata Uang Garuda, yang mengindikasikan bahwa bonus demokrasi.

Bonus demokrasi merupakan istilah yang mengemuka pada era 1990-an ketika beberapa negara (terutama di Afrika) mulai melakukan reformasi pemerintahan dan mengelar pemilihan yang lebih demokratis. Hal ini mendorong preferensi investor untuk menempatkan dana investasi mereka dengan memilih negara-negara yang demokratis.

Konsumsi Pemerintah Tumbuh Tertinggi

Jika kita bedah lebih dalam, pertumbuhan ekonomi riil pada tahun 2019 memang banyak didorong belanja pemerintah terkait dengan program-program yang semakin populis. di tahun politik. Oleh karenanya, kita melihat lompatan belanja hingga mencapai 5,2% (secara tahunan) pada kuartal pertama 2019, dan berlanjut sebesar 8,2% pada kuartal kedua.

Harap diingat, pilpres kemarin berlangsung pada periode tersebut yakni pada bulan April. Bahkan jika dihitung kuartalan, belanja pemerintah pada kuartal kedua 2019 melompat 25,8%. Setelah hajatan politik tersebut selesai, pertumbuhan belanja pemerintah langsung melambat, yakni menjadi hanya 1% pada kuartal ketiga. Jika dihitung secara kuartalan, malah terjadi kontraksi mencapai -12,4%.

Di sisi lain, konsumsi swasta tumbuh sebesar 5,2% (secara tahunan) pada kuartal ketiga, menjadi pertumbuhan tertinggi tahun kemarin. Pada tiga kuartal lainnya, pertumbuhan konsumsi swasta flat pada level 5%. Situasi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun lalu banyak didorong belanja pemerintah.

Konsumsi secara umum tumbuh 5,6% pada kuartal kedua tersebut, ketika investasi pada periode yang sama tumbuh 4,6%, sedangkan ekspor dan impor terkontraksi masing-masing sebesar -1,7% dan -6,8%.

Semoga saja, pada tahun politik selanjutnya, bonus demokrasi yang tercermin dari pergerakan positif rupiah tersebut benar-benar bisa dimanifestasikan di sektor riil, seiring dengan berbagai reformasi yang sudah dan tengah dijalankan oleh pemerintah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags)

Let's block ads! (Why?)



"politik" - Google Berita
February 09, 2020 at 02:53PM
https://ift.tt/2SbPXdK

Sedih, Tahun Politik Tak Banyak Bantu Lompatan Ekonomi 2019 - CNBC Indonesia
"politik" - Google Berita
https://ift.tt/37GUyJP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

Granblue Fantasy: Relink's Demo Will Make a Believer Out of You - Kotaku

depolitikblog.blogspot.com Before multiple friends of mine went out of their way to sing the praises of Granblue Fantasy: Relink to ...

Postingan Populer